Habis Kecelakaan, Langsung ke Indonesia

Habis Kecelakaan, Langsung ke Indonesia

\"\"BANDUNG - Welcome to Bandung Detlef Schrempf. Mantan bintang Seattle SuperSonics itu tiba di Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, pukul 15.40 WIB kemarin (20/9). Mantan pemain yang tiga kali masuk NBA All-Star itu akan berbagi ilmu dalam Indonesia Development Camp (IDC) 2010 mulai hari ini di GOR C-Tra Arena Bandung. Schrempf tampak kelelahan dari raut wajahnya. Dia memang baru saja menjalani penerbangan yang sangat melelahkan. Untuk tiba di Kota Kembang dia harus terbang berantai 20 jam. Seattle (Amerika Serikat)-Taiwan ditempuh 14 jam. Lalu, empat jam lagi dari Taiwan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Plus dua jam terakhir dari Kuala Lumpur ke Bandung. “Ya, memang cukup melelahkan. Tapi, saya senang akhirnya bisa sampai ke Bandung. Saya sudah sering ke Asia. Tapi, ini kali pertama saya ke Indonesia,” papar Schrempf sesaat setelah mendarat. “Saya tak sabar ingin segera bertemu para camper,” tambahnya. Kedatangan pria yang mengantarkan Sonics ke final NBA 1995-1996 itu patut disyukuri. Sebab, dia nyaris batal berangkat ke Indonesia. Penyebabnya, Sabtu pagi waktu setempat (18/9) dia mengalami kecelakaan. Saat bersepeda, dia ditabrak mobil sedan VW hingga terpelanting. Bahu kanannya menghantam kaca depan mobil, dan tubuhnya terlempar sampai belakang mobil. Akibat benturan itu, bahu kanannya terluka dan sampai dijahit. Padahal, Minggu dini hari pukul 02.00 waktu setempat, dia harus terbang ke Indonesia. Sempat berpikir untuk membatalkan acara, tapi akhirnya dia memutuskan tetap berangkat meski cedera. Mantan pebasket bertinggi 208 cm itu meneguhkan tekad untuk terbang ke Indonesia karena menganggap melatih di sini adalah tantangan baru baginya. Dia sangat bersemangat untuk melakukan itu. Bahkan, pria yang mengawali karir di NBA bersama Dallas Mavericks itu meyakinkan, semua akan baik-baik saja. Dia pun tetap mencoba melakukan shooting selama camp. Di tempat dia menginap selama di Bandung, Jawa Pos (Grup Radar Cirebon) sempat berbincang dengan pria kelahiran Leverkusen, 21 Januari 1963 tersebut. Schrempf menuturkan, selalu menarik untuk melatih basket. Bagi dia, melatih basket sama asyiknya dengan bermain. “Sejak umur 15, waktu saya masih di Jerman, saya sudah memiliki lisensi pelatih. Bagi saya, bermain dan melatih sama menyenangkan,” ungkapnya. Schrempf mengatakan, sebenarnya waktu tiga hari tidak akan cukup untuk meningkatkan level permainan para camper yang terdiri atas 40 pemain masa depan National Basketball League (NBL) Indonesia itu. Tapi, dia bertekad memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang ada. Dia mengatakan akan melihat seberapa jauh kemampuan mereka dan mencari cara untuk membantunya. Tidak ada program atau metode khusus yang dibawa Schrempf bagi para camper. Tapi, ada satu hal yang menurutnya berpengaruh besar pada kesuksesan sebuah pelatihan. “Orang melakukan pelatihan atau drilling dengan berbagai cara. Tapi, yang terpenting adalah bagaimana komunikasi dibangun ketika materi diberikan,” urainya. Sementara itu, sebelum menyambut kedatangan Schrempf, Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia sekaligus commisoner NBL Indonesia, melakukan audiensi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di gedung Pakuan, Bandung. Dalam pertemuan itu juga hadir sejumlah personel dari NBA Asia. Yaitu, Jama Mahlalela (Basketball Operations Director) dan Ritchie Lai (Events and Attractions Director). Hadir pula dua camper Dimas Aryo Dewanto (Pelita Jaya Jakarta) dan Hendru Ramli (Garuda Flexi Bandung), yang didampingi Patrick Andreas Gosal (asisten pelatih Satria Muda Britama Jakarta). “Ini adalah camp NBA pertama Indonesia di luar Surabaya. Kami berharap ini bisa membantu mempromosikan Indonesia, khususnya Jawa Barat,” kata Azrul. Dalam kesempatan itu, gubernur Jabar menyatakan antusiasmenya menjadi tuan rumah IDC. “Kami senang Jawa Barat mendapat kesempatan berharga ini, dan kami akan berusaha menjadi tuan rumah yang baik. Semoga ini membuat basket di Jawa Barat semakin maju,” harapnya. Gubernur juga mengungkapkan, saat ini pihaknya membangun sebuah sport center untuk 24 cabor. Basket tentu saja termasuk di dalamnya. Itu tidak lepas dari fakta bahwa basket adalah salah satu olahraga utama di Bandung. Ke depan Ahmad Heryawan berharap DBL Indonesia bisa bekerja sama dengan pihaknya untuk membuat program pengembangan basket di sana. Hari ini Ahmad Heryawan akan membuka langsung IDC 2010 di C-Tra Arena. (nar/c2/ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: